Beteng Kuto Besak, Saksi Perlawanan Penjajahan Belanda dan Jepang

14:34:00

Kalau berkunjung ke Jembatan Ampera, jangan lupa untuk mampir ke Beteng Kuto Besak atau warga Palembang menyebutnya dengan BKB. Benteng Kuto Besak adalah bangunan keraton abad ke-18 yang menjadi pusat Kesultanan Palembang dan menjadi saksi perlawanan penjajahan Belanda dan Jepang. Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 atas prakarsa Sultan Mahmud Badaruddin I (memerintah tahun 1724-1758), kemudian pembangunannya diselesaikan penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin (memerintah tahun 1776-1803). Butuh waktu 17 tahun untuk menyelesaikan pembangunan benteng yang memiliki panjang 288,75 meter, lebar 183,75 meter, tinggi 9,99 meter dan tebal 1,99 meter ini. Benteng Kuto Besak diresmikan sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam pada tanggal 21 Februari 1797.

Benteng Kuto Besak terletak di tepi Sungai Musi dengan pelataran yang dijadikan sebuah tempat bersantai. Pada malam hari kawasan Benteng Kuto Besak menjadi lebih ramai karena terdapat beberapa pedagang dan permainan anak. Saat ini Beteng Kuto Besak dijadikan sebagai kantor Komando Daerah Militer (Kodam) Sriwijaya.

You Might Also Like

0 comments