Watu Loncat Bantul, Tempat Uji Nyali

18:25:00



Watu Loncat? Nama yang cukup unik. Pasti kita harus loncat untuk bisa sampai ke batu tersebut. Saya pun terus mengikuti papan petunjuk yang ada (yang saya baca ketika dalam perjalanan menuju Pinus Pengger)Papan petunjuk terakhir berada di samping Puskesmas Dlingo II. Saya memasuki jalan tersebut, setelah 50 meter saya mulai memasuki hutan jati dengan jalan berupa tanah yang becek dan tidak menemukan petunjuk lagi. Akhirnya saya putar balik untuk bertanya kepada warga.


(Papan petunjuk disamping Puskesman Dlingo II)
Informasi dari warga akses menuju ke Watu Loncat memang masih sulit, jaraknya sekitar 1 km, kalau berani bisa memakai motor. Sayapun memberanikan diri untuk memakai motor. Sesuai petunjuk dari warga, setelah masuk ke jalan yang masih berupa tanah dan ketemu tower sutet, ambil jalan di kanan tower di dekat pohon bambu, jangan lewat dibawah tower, lalu ikuti terus jalan setapak yang ada. Ketika melewati jalan setapak ini haruslah sangat berhati-hati karena jalannya sempit dan disampingnya berupa jurang.

(Jalan tanah masuk hutan jati sebelum tower sutet)

(Jalan setapak menuju Watu Loncat)
Setelah sampai di ujung jalan setapak, parkirkan motor di dekat gubug dan lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 100 meter melewati semak-semak. Begitu sampai di atas akan terlihat tiga buah batu besar, diantara tiga batu tersebut ada satu batu diujung jurang. Untuk bisa ke batu tersebut saya harus meloncat, jaraknya sekitar 75 cm. Inilah alasannya kenapa tempat ini dinamakan Watu Loncat. Pemandangan berupa tumbuhan dan sawah yang hijau bisa disaksikan dari atas batu ini. Tempat ini sangat cocok untuk melihat sunrise dan sunset. Secara administratif Watu Loncat berada di Pedukuhan Pencitrejo, Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul.

(Ujung jalan setapak, parkirkan motor disini)

(Pohon terakhir di dekatWatu Loncat)
(Jarak antara batu yang dilompati , sekitar 75 cm)

(Panorama dari atas Watu Loncat)

Di Watu Loncat belum ada fasilitas pendukung sama sekali, cuma ada papan petunjuk yang merupakan karya mahasiswa KKN salah satu perguruan tinggi di Yogyakarya tahun 2016. Selain akses yang sulit, tidak adanya alat pengamanan di Watu Loncat apabila ingin melompat dari satu batu ke batu lainnya menjadi salah satu kendala tempat ini masih kurang diminati, karena untuk melompat butuh keberanian apabila tidak ingin mengambil resiko. Tidak dikenakan biaya apapun untuk menikmati pemandangan dari Watu Loncat ini, yang dibutuhkan hanya nyali. 

You Might Also Like

0 comments